Rabu, 07 Oktober 2015

manajemen humas

NAMA : ARDIANSYAH NIM : 134 304 2001 TUGAS MANAJEMEN HUMAS 1. Pengertian perkembangan humas ! Menurut para ahli : F.E. Holander dalam Doelmating Bedrijfsbeheer (1952) mendefinisikan humas adalah membangun hubungan baik secara sistematik antara kelompok publik atau orang bahwa kelompok ini mempunyai ikatan atau ketergantungan. Horward Bonham dari American National red Cross mengatakan humas merupakan seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu organisasi atau badan. E.L Berneys dari AS (1956) mengatakan humas merupakan upaya dengan menggunakan informasi persuasi dan penyesuaian untuk menghidupkan dukungan publik atas suatu kegiatan atau suatu sebab. The International Public Relation Association (IPRA) mendefinisikan humas sebagai fungsi manajemen dari sikap budi/ yang berencana dan bersinambungan/ yang dengan itu organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berupaya/ membina pengertian, simpati, dan dukungan mereka/ yang ada kaitannya atau yang mungkin ada hubunganya dengan jalan/ menilai pendapat diantara mereka untuk mengorelasikan sedapat mungkin kebijaksanaan/ tata cara mereka yang dengan informasi yang berencana dan tersebar luas/, mencapai kerja sama yang bersifat produktif dan pemenuhan kepentingan bersama yang lebih efisien. Definisi humas yang disepakati para ahli yang tergabung dalam IPRA menyatakan dengan tegas humas adalah fungsi manajemen, artinya humas melekat pada manajemen. 2. Sejarah perkembangan humas ! Perkembangan Humas di Indonesia Tidak ada catatan pasti tentang kapan profesi kehumasan mulai berkembang di Indonesia. Namun praktek humas sudah ada sebelum kedatangan Belanda. Humas sebagai terjemahan dari Public Relation baru dikenal di Indonesia pada dekade 1950-an, setelah kedaulatan Indonesia diakui kerajaan Belanda 27 Desember 1949. Di tahun 1967 dibentuk Badan Kerja Sama (BKM) Antar-Humas Pemerintah yang terdapat dalam Departement Kabinet-Kabinet RI. Di tahun 1970 wadah kerja sama itu ditingkatkan menjadi Badan Koordinasi (Bakor) Kehumasan Pemerintah. Pada 13 Maret 1971 dengan diterbitkannya SK Menpen RI No.31 Tahun 1971 singkat Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah diubah menjadi Bakohumas dengan penegasan tugas antara lain: 1) Mengadakan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dan kerja sama antara humas-humas departemen/lembaga negara. 2) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan kehumasan sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah. 3. Tujuan, fungsi, dan kegiatan humas  Tujuan utama humas Tujuan utama humas itu sendiri adalah menciptakan, mempertahankan dan melindungi reputasi organisasi/ perusahaan, menampilkan citra-citra yang mendukung. Riset menunjukkan bahwa konsumen/pelanggan lebih sering melakukan keputusan pembelian berdasarkan citra perusahaan. • Mengevaluasi sikap dan opini publik • Formulasi dan implementasi prosedur organisasi atas komunikasi organisasi/perusahaan dengan publik • Mengkoordinasikan program-program komunikasi • Mengembangkan hubungan lewat proses komunikasi dua arah • Mengembangkan hubungan positif antar organisasi dan publik Maksud dan tujuan yang terpenting dari humas adalah mencapai saling pengertian sebagai obyektif utama. Pujian citra yang baik dan opini yang mendukung bukan kita yang menentukan tetapi feed back yang kita harapkan.Tujuan utama penciptaan pengertian adalah mengubah hal negatif yang diproyeksikan masyarakat menjadi hal yang positif.  Fungsi utama huma Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi berbagai bidang dan segi, dibawah ini terdapat beberapa fungsi humas yang paling utama, yaitu: • Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga/organisasi engan publiknya, baik publik intern maupun extern dalam rangka menanamkan pengertian • Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya • Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum sebagaimana mestinya • Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim pendapat publik yangmenguntungkan organisasi/lembaga • Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum  Kegiatan-kegiatan kehumasan meliputi • customer relations seperti membangun hubungan baik dengan pihak luar,maksudnya menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan public dan hubungan dengan konsumen. • Employee relations, seperti membangun hubungan antara pimpinan dengan bentuk kerjasama dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan. • Community relations, seperti membangun hubungan baik dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerja sama dengan perusahaan yang kita wakili, menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan dan komunitas-komunitas masyarakat tertentu. • Government relations, seperti menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah. • Media Relations, seperti menjalin hubungan baik dengan media, karna kerja humas tidak akan pernah berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik dengan media, jadi hubungan itu harus dijaga dengan baik dan tidak ada yang dirugikan. 4. Kedudukan humas dalam manajemen dan prinsip prinsip dasar dan strategi !  Kedudukan HUMAS Sebagai suatu pendukung manajemen, peran Humas sangat penting dan strategis bagi setiap organisasi. Tidak ada yang meragukan peran itu. Namun, kerap menjadi pertanyaan kemudian, apa dan bagaimanakah letak atau kedudukan Humas dalam struktur organisasi perusahaan, sehingga pada akhirnya peran yang diharapkan akan dilakukan Humas itu bisa terwujud? Dalam praktek, status dan besarnya perusahaan tidak otomatis diikuti oleh kesadaran untuk menyelenggarakan fungsi Humas pula. Perusahaan besar tidak selalu berarti memiliki departemen Humas yang besar pula. Banyak perusahaan besar yang ternyata memiliki departemen Humas yang kecil. Sebaliknya, perusahaan yang relatif kecil ternyata mempekerjakan banyak staf Humas,dan bahkan bagian Humas itu masih pula dibantu oleh konsultan Humas dari luar organisasi. Morisan, seorang pakar Humas, dengan sangat tepat menguraikan kedudukan Humas dalam konteks organisasi/perusahaan. Menurutnya, ada tiga hal yang turut menentukan, eksistensi departemen Humas pada setiap perusahaan yaitu: Pertama, ukuran organisasi atau perusahaan itu sendiri. Suatu perusahaan kecil mungkin tidak terlalu membutuhkan unit humas tersendiri karena fungsi itu mungkin bisa dirangkap bagian lain. Pada beberapa organisasi tertentu fungsi Humas langsung dirangkap oleh salah seorang Direkturnya. Namun suatu perusahaan besar yang memiliki hubungan dengan khalayak luas sudah cukup membutuhkan suatu departemen Humas tersendiri dengan staf lengkap. Kedua, nilai atau arti penting fungsi Humas bagi manajemen. Besar kecilnya departemen Humas terkadang dipengaruhi oleh pengetahuan atau kebutuhan pimpinan perusahaan terhadap peran Humas bagi kepentingan organisasi atau perusahaan. Suatu perusahaan keluarga atau perusahaan milik pribadi yang cenderung tertutup, biasanya tidak merasa terlalu membutuhkan fungsi Humas, kalaupun ada, hanya kecil saja. Kondisi ini berbeda dengan perusahaan terbuka yang sudah go public, yang harus lebih transparan, sehingga membutuhkan fungsi humas yang lebih aktif. Disini, pemahaman dan penghayatan pucuk pimpinan terhadap keberadaan Humas sebagai pendukung lini strategis organisasi tentu menjadi sangat menentukan. Ketiga, karakteristik organisasi atau perusahaan. Setiap perusahaan pasti memiliki kebutuhan tersendiri yang tidak bisa diseragamkan dengan kebutuhan perusahaan lain. Perusahaan pembuat produk konsumen yang bersifat massal, semisal: sabun, shampo atau makanan, pasti lebih mengarahkan dana untuk keperluan periklanan, dan tidak terlalu mementingkan Humas. Hal ini berbeda dengan perusahaan industri yang bersifat teknis misalnya perusahaan yang membuat produk hasil teknologi baru atau perusahaan yang bergerak di bidang asuransi, reksadana, investasi dan sebagainya yang akan lebih mementingkan kegiatan-kegiatan Humas demi mendidik pasar daripada beriklan semata-mata. Humas sebagai fungsi manajemen bagi organisasi tentu diarahkan dalam rangka mencapai tujan organisasi. Ketiga hal ini, bisa menjelaskan mengapa pada suatu organisasi/perusahaan tidak ditemukan departemen Humas, sementara pada organisasi lainnya, Humas menjadi suatu departemen yang sangat berpengaruh dan penting.  Prinsip prinsip dasar humas Terdapat 6 (Enam) prinsip dasar dalam public relations (PR), yaitu : 1. Sampaikan kebenaran, biarkan publik tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi serta berikanlah gambaran yang akurat tentang karakter, idealisme, dan praktik perusahaan. 2. Buktikan dengan tindakan. 90% persepsi publik terhadap organisasi ditentukan oleh perbuatan dan 10% lainnya oleh pembicaraan. 3. Dengarkan pelanggan. Agar perusahaan berjalan dengan baik pahamilah apa kebutuhan dan keinginan publik. Pastikan para pembuat keputusan dan pekerja lainnya di perusahaan tahu tentang produk. 4. Persiapkan untuk hari esok. Buatlah antisipasi PR dan hapuslah kegiatan yang membuat sulit, ciptakan itikad baik. 5. Berlakukan PR seakan semua bagian perusahaan bergantung padanya. Hubungan korporasi merupakan fungsi manajemen. Tidak ada satupun perusahaan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan pengaruhnya pada publik. 6. Bersikap tenang, sabar, dan memiliki rasa humor. Buatlah bingkai dasar kerja PR bagai sebuah mukjizat dengan sikap konsisten, tenang, serta perhatian pada informasi dan kontak.  Strategi humas Bidang humas sangat luas dan menyangkut hubungan dengan berbagai pihak. Humas bukan sekadar relations, meskipun personal relations mempunyai peranan yang sangat besar dalam kampanye humas, misalnya humas juga bukan sekadar menjual senyum, propaganda dengan tujuan memperoleh kemenangan sendiri, atau mendekati pers dengan tujuan untuk memperoleh suatu pemberitaan. Lebih dari itu, humas mengandalkan strategi, yakni agar organisasi disukai oleh pihak-pihak yang berhubungan.Pihak yang berhubungan dengan organisasi ini dalam humas disebut stake holders atau mereka yang mempertaruhkan hidupnya pada dan untuk organisasi. Mereka pun disebut target publik organisasi. Mereka semua membentuk opini di dalam masyarakat dan dapat mengangkat atau menjatuhkan citra dan reputasi organisasi atau perusahaan. Humas itu merupakan fungsi strategi dalam manajemen yang melakukan komuniasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan publik.Karakteristik humas secara tersurat, yakni: 1) humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua arah secara timbal balik; 2) humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh manajemen suatu organisasi; 3) publik yang menjadi sasaran humas adalah publik internal dan eksternal; 4) operasionalisasi humas adalah membina hubungan yang harmonis antara organisasi dan publiknya dan mencegah terjadinya rintangan psikologi, baik yang timbul dari pihak organisasi maupun dari pihak publik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar